Selasa, 29 Oktober 2013

10 KARAKTERISTIK KONSUMEN INDONESIA


TUGAS KELOMPOK
PERILAKU KONSUMEN


KELOMPOK :

APRILIA MOEHNIKASARI      19211332
CECILIA PINGKAN              11211597
CHRESTELA                      18211785
DITA APRILIA                  12211184
FANNY WILLIANI              18211797



UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUNAN MANAJEMEN







10 KARAKTERISTIK KONSUMEN INDONESIA



1.  MEMILIKI POLA PIKIR JANGKA PENDEK.
Pola pikir adalah hal dasar bagi seseorang dalam membuat keputusan. Keputusan yang diambil akan memberi pengaruh dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pola pikir jangka pendek hanya memperhatikan manfaat dalam jangka waktu pendek saja. Oleh karena itu, produk-produk instan laku di pasar Indonesia.

Contoh :
·         Isu bahan berbahaya yang terkandung dalam susu formula untuk bayi dan isu formalin dimakanan tradisional hanya bertahan sebentar saja lalu kembali normal.
·         Fakta “keberanian” konsumen Indonesia untuk tetap terbang dengan sebuah merk penerbangan yang pernah terjadi kecelakaan adalah bukti bagaimana pertimbangan jangka pendek lebih mendominasi pertimbangan jangka pendek.

2.  TIDAK  MEMILIKI PERENCANAAN.
Konsumen Indonesia tidak memiliki perencanaan dalam hidup mereka termasuk dalam membuat perencaan dalam berbelanja. Perencanaan dalam berbelanja dapat diwujudkan dalam bentuk daftar belanjaan. Daftar belanjaan ini mengurangi pembelian yang tidak direncanakan. Oleh karena itu, konsumen Indonesia rata-rata sering melakukan pembelian barang-barang yang tidak direncanakan sebelumnya. 

Contoh :
·         Kebanyakan masyarakat Indonesia tidak berpikir jauh dan membuat daftar belanja sehingga pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.

3.  CENDERUNG BERKELOMPOK DAN SUKA BERKUMPUL.
Konsumen Indonesia memiliki kecenderungan suka berkelompok dan berkumpul.  Saat berkumpul dan berkelompok akan timbul pembicaraan. Dalam pembicaraan tersebut akan menimbulkan kemungkinan ada konsumen baru dari konsumen yang terpuaskan. Dari konsumen yang terpuaskan akan menimbulkan repeat orders
Contoh :
·         Perkumpulan arisan atau perkumpulan komunitas tertentu.


4.  TIDAK ADAPTIF DENGAN TEKNOLOGI BARU.
Survey yang dilakukan oleh Frontier pada tahun 2010 ini menyatakan bahwa konsumen Indonesia tidak adaptif terhadap teknologi. Fasilitas M-Banking dan Internet belum digunakan secara maksimal. Fasilitas M-Banking dan Internet yang sudah ada di dalam ponsel yang digunakan oleh konsumen Indonesia namun belum digunakan secara maksimal. 

Contoh :
·         Masih banyak masyarakat Indonesia yang “GapTek” Gagap Teknologi khususnya di daerah-daerah.
·         Kurangnya sosialisasi dari pemerintah daerah untuk menginformasikan Ilmu-ilmu teknologi baru yang sedang berkembang.

5.  FOKUS PADA KONTEN BUKAN KONTEKS.
Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Konteks adalah suatu uraian atau kalimat yg dapat mendukung atau menambah kejelasan makna. Informasi yang tersedia di media atau produk elektronik lainnya tentu saja tidak memberikan informasi yang jelas.

Contoh :
·         Selalu focus pada zona nyaman, tidak mau berkembang dan mencari informasi terbaru.

6.  MENYUKAI BARANG-BARANG PRODUKSI LUAR NEGERI.
Harga acapkali dibandingkan dengan kualitas. Semakin tinggi harga dianggap semakin bagus kualitasnya. Harga barang-barang produksi luar negeri mayoritas memiliki harga lebih tinggi daripada barang-barang produksi dalam negeri. Gengsi menjadi salah satu alasan juga mengapa konsumen Indonesia lebih menyukai barang-barang produksi luar negeri.

Contoh :
·         Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih melihat/suka dengan barang-barang yang branded atau bermerk terkenal.

7.  SEMAKIN MEMPERHATIKAN MASALAH RELIGIOUS.
Indonesia adalah negara beragama. Konsumen Indonesia menjadi lebih sensitif untuk hal-hal yang berbau keaagamaan. Produk dan jasa yang berbau agama semakin lebih banyak digemari.

Contoh :
·         Ketika sedang bulan Ramadhan, Natal atau hari raya lainnya, pasar lebih banyak menjual barang-barang yang religious.

8.  SUKA PAMER DAN GENGSI.
Kecenderungan manusia adalah ingin dipuji. Konsumen Indonesia yang berasal dari golongan ekonomi menengah ingin dipuji jika bisa membeli barang yang tidak bisa dibeli orang lain. Konsumen Indonesia dari golongan ekonomi atas membeli barang-barang branded supaya  dipuji dan sebagai prestise karena gengsi.

Contoh  : 
·         Produk mobil-mobil mewah ternyata laris manis dijual di Indonesia walaupun pendapatan perkapitanya rendah. Banyak kondumen rela membeli secara kredit walaupun cicilannya menyedot setengah dari gajinya.
·         Adanya kebutuhan self-esteem yang besar yang kemudian dimanfaatkan oleh para bisnis untuk membuka gerai-gerai kafe elit seperti Starbucks, Coffee Bean, dll.

9.  TIDAK BANYAK DIPENGARUHI OLEH BUDAYA LOKAL.
Keanekaragaman budaya dan adat istiadat sudah tidak lagi menjadi alasan dalam memilih dan menggunakan suatu produk. Globalisasi membuat konsumen Indonesia memiliki karakteristik tidak banyak dipengaruhi lagi oleh budaya local.

Contoh :
·         Mudah terpengaruh oleh budaya luar


10.            KURANG MEMPEDULIKAN LINGKUNGAN.
Perubahan iklim adalah isu yang popular di abad 21. Isu tentang lingkungan menjadi penting terkait tentang pemanasan produk. Perusahaan berlomba-lomba untuk ikut andil dalam lingkungan. Produk yang akan diproduksi sudah  dirancang supaya sustainable terhadap lingkungan. Lain halnya dengan konsumen luar negeri, konsumen Indonesia masih belum peduli akan  lingkungan.

Contoh :
·         Egois
·         Kurang tertib