TUGAS KELOMPOK
PERILAKU KONSUMEN
PERILAKU KONSUMEN
KELOMPOK :
APRILIA MOEHNIKASARI 19211332
CECILIA PINGKAN 11211597
CHRESTELA 18211785
DITA APRILIA 12211184
FANNY WILLIANI 18211797
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUNAN MANAJEMEN
10 KARAKTERISTIK
KONSUMEN INDONESIA
1. MEMILIKI POLA PIKIR
JANGKA PENDEK.
Pola pikir adalah hal dasar bagi seseorang dalam membuat keputusan.
Keputusan yang diambil akan memberi pengaruh dalam jangka panjang maupun jangka
pendek. Pola pikir jangka pendek hanya memperhatikan manfaat dalam jangka waktu
pendek saja. Oleh karena itu, produk-produk instan laku di pasar Indonesia.
Contoh :
·
Isu bahan berbahaya yang terkandung
dalam susu formula untuk bayi dan isu formalin dimakanan tradisional hanya
bertahan sebentar saja lalu kembali normal.
·
Fakta “keberanian” konsumen Indonesia
untuk tetap terbang dengan sebuah merk penerbangan yang pernah terjadi
kecelakaan adalah bukti bagaimana pertimbangan jangka pendek lebih mendominasi
pertimbangan jangka pendek.
2. TIDAK MEMILIKI
PERENCANAAN.
Konsumen Indonesia tidak memiliki perencanaan dalam hidup mereka termasuk
dalam membuat perencaan dalam berbelanja. Perencanaan dalam berbelanja dapat
diwujudkan dalam bentuk daftar belanjaan. Daftar belanjaan ini mengurangi
pembelian yang tidak direncanakan. Oleh karena itu, konsumen Indonesia
rata-rata sering melakukan pembelian barang-barang yang tidak direncanakan
sebelumnya.
Contoh :
·
Kebanyakan masyarakat Indonesia tidak
berpikir jauh dan membuat daftar belanja sehingga pengeluaran lebih besar daripada
pendapatan.
3. CENDERUNG BERKELOMPOK
DAN SUKA BERKUMPUL.
Konsumen Indonesia memiliki kecenderungan suka berkelompok dan
berkumpul. Saat berkumpul dan berkelompok akan timbul pembicaraan. Dalam
pembicaraan tersebut akan menimbulkan kemungkinan ada konsumen baru dari
konsumen yang terpuaskan. Dari konsumen yang terpuaskan akan menimbulkan repeat
orders.
Contoh :
·
Perkumpulan arisan atau perkumpulan
komunitas tertentu.
4. TIDAK ADAPTIF DENGAN
TEKNOLOGI BARU.
Survey yang dilakukan oleh Frontier pada tahun 2010 ini menyatakan bahwa
konsumen Indonesia tidak adaptif terhadap teknologi. Fasilitas M-Banking dan
Internet belum digunakan secara maksimal. Fasilitas M-Banking dan Internet yang
sudah ada di dalam ponsel yang digunakan oleh konsumen Indonesia namun belum
digunakan secara maksimal.
Contoh :
·
Masih banyak masyarakat Indonesia yang
“GapTek” Gagap Teknologi khususnya di daerah-daerah.
·
Kurangnya sosialisasi dari pemerintah
daerah untuk menginformasikan Ilmu-ilmu teknologi baru yang sedang berkembang.
5. FOKUS PADA KONTEN
BUKAN KONTEKS.
Konten
adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.
Konteks adalah suatu uraian atau kalimat yg dapat mendukung atau menambah
kejelasan makna. Informasi yang tersedia di media atau produk elektronik lainnya tentu saja tidak memberikan informasi
yang jelas.
Contoh :
·
Selalu focus pada zona nyaman, tidak mau
berkembang dan mencari informasi terbaru.
6. MENYUKAI
BARANG-BARANG PRODUKSI LUAR NEGERI.
Harga acapkali dibandingkan dengan kualitas. Semakin tinggi harga dianggap
semakin bagus kualitasnya. Harga barang-barang produksi luar negeri mayoritas
memiliki harga lebih tinggi daripada barang-barang produksi dalam negeri.
Gengsi menjadi salah satu alasan juga mengapa konsumen Indonesia lebih menyukai
barang-barang produksi luar negeri.
Contoh :
·
Kebanyakan masyarakat Indonesia lebih
melihat/suka dengan barang-barang yang branded atau bermerk terkenal.
7. SEMAKIN MEMPERHATIKAN
MASALAH RELIGIOUS.
Indonesia adalah negara beragama. Konsumen Indonesia menjadi lebih
sensitif untuk hal-hal yang berbau keaagamaan. Produk dan jasa yang berbau
agama semakin lebih banyak digemari.
Contoh :
·
Ketika sedang bulan Ramadhan, Natal atau
hari raya lainnya, pasar lebih banyak menjual barang-barang yang religious.
8. SUKA PAMER DAN
GENGSI.
Kecenderungan manusia adalah ingin dipuji. Konsumen Indonesia yang
berasal dari golongan ekonomi menengah ingin dipuji jika bisa membeli barang
yang tidak bisa dibeli orang lain. Konsumen Indonesia dari golongan ekonomi
atas membeli barang-barang branded supaya dipuji dan
sebagai prestise karena gengsi.
Contoh :
·
Produk mobil-mobil mewah ternyata laris
manis dijual di Indonesia walaupun pendapatan perkapitanya rendah. Banyak
kondumen rela membeli secara kredit walaupun cicilannya menyedot setengah dari gajinya.
·
Adanya kebutuhan self-esteem yang besar
yang kemudian dimanfaatkan oleh para bisnis untuk membuka gerai-gerai kafe elit
seperti Starbucks, Coffee Bean, dll.
9. TIDAK BANYAK
DIPENGARUHI OLEH BUDAYA LOKAL.
Keanekaragaman budaya dan adat istiadat sudah tidak lagi menjadi alasan
dalam memilih dan menggunakan suatu produk. Globalisasi membuat konsumen
Indonesia memiliki karakteristik tidak banyak dipengaruhi lagi oleh budaya
local.
Contoh :
·
Mudah terpengaruh oleh budaya luar
10.
KURANG MEMPEDULIKAN LINGKUNGAN.
Perubahan iklim adalah isu yang popular di abad 21. Isu tentang
lingkungan menjadi penting terkait tentang pemanasan produk. Perusahaan
berlomba-lomba untuk ikut andil dalam lingkungan. Produk yang akan diproduksi
sudah dirancang supaya sustainable terhadap lingkungan. Lain halnya
dengan konsumen luar negeri, konsumen Indonesia masih belum peduli akan
lingkungan.
Contoh :
·
Egois
·
Kurang tertib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar