Selasa, 14 Januari 2014

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI ( TUGAS 6 )

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI



NAMA  : APRILIA MOEHNIKASARI
KELAS  : 3EA27
NPM  : 19211332
MATA KULIAH : PERILAKU KONSUMEN
DOSEN  : TOMY ADI S. SE

UNIVERSITAS GUNADARMA





1.       Pengertian kebudayaan
2.      Dimanakah seseorang menemukan nilai-nilai yang dianutnya?
3.      Pengaruh keudayaan terhadap perilaku konsumen
4.      Dampak nilai-nilai inti terhadap pemasar
5.      Perubahan nilai
6.      Perubahan institusi

 1. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan panca inderanya yang menimbulkan karya-karya seni atau kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga berkembanglah kehidupan beragama dan kesusilaan.


2. Dimanakah seseorang menemukan nilai-nilai yang dianutnya?

Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain:
1. Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang         baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman   sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul;

     2. Moralitas, diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi             tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau     kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai-nilai         yang berbeda.

     3. Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah    dan sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri     seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai-nilai         tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering      disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya         bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan       kebingungan, dan konflik internal bagi individu tersebut.

    4. Penghargaan dan Sanksi : Perlakuan yang biasa diterima seperti:      mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan         perilaku yang tidak baik.

   5. Tanggung jawab untuk memilih : adanya dorongan internal untuk   menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya    untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan   dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai   dirinya sendiri.

   3.     Pengaruh keudayaan terhadap perilaku konsumen

        Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari,     membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa,        atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat       memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa   yang ditawarkan. Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon dan   Della Bitta (1993) adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan    fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam         menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-    barang dan jasa-jasa. Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer      behavior dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.

       1. Model perilaku konsumen

        Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari.         Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen      secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang    dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa       banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli.

        2. Faktor Budaya
        Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada   perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang     dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku        seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi,    keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota   masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para      anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis:         kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan       pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

        3. Kelas-kelas sosial
        Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan       bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki    dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang     serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti   pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain.


       4. Pengaruh Budaya Yang Tidak Disadari
        Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami   perubahan . Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari      masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi     penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya         dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya     sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku   sering diterima begitu saja.

       5.Pengaruh Budaya dapat Memuaskan Kebutuhan
        Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan         masyarakat. Budaya dalam suatu produk yang memberikan petunjuk,         dan pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan        metode “Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial. Misalnya dengan adanya budaya yang         memberikan peraturan dan standar mengenai kapan waktu kita       makan, dan apa yang harus dimakan tiap waktu seseorang pada         waktu makan. Begitu juga hal yang sama yang akan dilakukan     konsumen misalnya sewaktu mengkonsumsi makanan olahan dan suatu obat.

       6. Pengaruh Budaya dapat Dipelajari
        Budaya dapat dipelajari sejak seseorang sewaktu masih kecil, yang         memungkinkan seseorang mulai mendapat nilai-nilai kepercayaan dan         kebiasaan dari lingkungan yang kemudian membentuk budaya        seseorang. Berbagai macam cara budaya dapat dipelajari. Seperti yang     diketahui secara umum yaitu misalnya ketika orang dewasa dan        rekannya yang lebih tua mengajari anggota keluarganya yang lebih   muda mengenai cara berperilaku. Ada juga misalnya seorang anak     belajar dengan meniru perilaku keluarganya, teman atau pahlawan di         televisi. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan      cenderung memilih cara pembelajaran secara informal dengan        memberikan model untuk ditiru
        masyarakat.Misalnya dengan adanya pengulangan iklan akan dapat         membuat nilai suatu produk dan pembentukan kepercayaan dalam diri masyarakat. Seperti biasanya iklan sebuah produk akan berupaya    mengulang kembali akan iklan suatu produk yang dapat menjadi         keuntungan dan kelebihan dari produk itu sendiri. Iklan itu tidak hanya mampu mempengaruhi persepsi sesaat konsumen mengenai   keuntungan dari suatu produk, namun dapat juga memepengaruhi         persepsi generasi mendatang mengenai keuntungan yang akan didapat     dari suatu kategori produk tertentu.

       7. Pengaruh Budaya yang Berupa Tradisi
        Tradisi adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan        serangkaian langkah-langkah (berbagai perilaku) yang muncul dalam         rangkaian yang pasti dan terjadi berulang-ulang. Tradisi yang      disampaikan selama kehidupan manusia, dari lahir hingga mati. Hal ini     bisa jadi sangat bersifat umum. Hal yang penting dari tradisi ini untuk    para pemasar adalah fakta bahwa tradisi cenderung masih      berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya. Misalnya yaitu        natal, yang selalu berhubungan dengan pohon cemara. Dan untuk     tradisi-tradisi misalnya pernikahan, akan membutuhkan perhiasan-     perhiasan sebagai perlengkapan acara tersebut.


          5. Dampak nilai-nilai inti terhadap pemasar

                1. Kebutuhan
                   Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan                            manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa                       kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang                            kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena                            Bukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi                       juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan,                                   kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat                                  konsumen, bila tidak puas consumen akan mencari produk                      atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

                2. Keinginan
 Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan          kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan                digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan     kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan           penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya.

                3. Permintaan
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.


5. Perubahan nilai
Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya perluasan perubahan budaya yaitu :

1. Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi kepuasan.

2. Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut.

3. Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.

Variasi nilai perubahan dalam nilai budaya terhadap pembelian dan konsumsi
Nilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal ini dimasukkan kedalam kategori-kategori umum yaitu berupa orientasi nilai-nilai lainnya yaitu merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar